Senin, 09 Juni 2014

SRIWIJAYA KERATON - SUPPLIER DAN APLIKATOR KERAMIK BETON


SRIWIJAYA KERATON
SUPPLIER DAN APLIKATOR PRODUK LANTAI DAK KERATON DI PALEMBANG



ANDA MAU MEMBUAT LANTAI DAK RUMAH ATAU RUKO YANG MURAH-CEPAT-EFISIEN-TAPI TETAP SAMA KUATNYA?
GUNAKAN PRODUK KERAMIK-BETON (KERATON) DARI SRIWIJAYA KERATON UNTUK MEMBUAT LANTAI DAK MODERN YANG TELAH TERBUKTI DAN TERUJI
PRODUK KERATON DARI SRIWIJAYA KERATON DI SUPPORT LANGSUNG OLEH PT.DUITEMORO  PEMILIK HAK PATENT PRODUK KERATON DI INDONESIA, YANG TELAH BERPENGALAMAN DALAM MENGERJAKAN BANYAK PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN BERTINGKAT YANG MENGGUNAKAN PRODUK KERAMIK-BETON (KERATON) SEBAGAI LANTAI DAK MODERN


SRIWIJAYA KERATON SEBAGAI SUPPLIER DAN APLIKATOR PRODUK KERATON DI PALEMBANG, SRIWIJAYA KERATON MENJUAL PRODUK KERATON DAN MENERIMA JASA PEMASANGAN KERATON DI BANGUNAN ANDA!
RUANG LINGKUP JASA PEMASANGAN KAMI MELIPUTI :
-        PRODUK SRIWIJAYA KERATON (SK10 Uk.25x21x10 cm) 20 unit/meter2
-        PEMBESIAN SEBAGAI TULANGAN (BESI SNI Uk. 6 atau 8 atau 10mm)
-        COR BETON ANTAR BALOK KERATON (TIDAK TERMASUK COR RING BALOK)

HARGA TERPASANG WILAYAH KOTA PALEMBANG :
RP 650.000,- PER METER PER SEGI

INFORMASI DAN PEMASARAN HUBUNGI :
SRIWIJAYA-KERATON
( 0813-6624-5828 / 0711-777-5702 ) – MARKETING

NB:
-           SAAT INI SRIWIJAYA KERATON HANYA MELAYANI PEMASANGAN PRODUK KERATON DENGAN MINIMAL ORDER 50M2 KEATAS (LIMA PULUH METER PERSEGI) DI BAWAH LUASAN ITU NEGOSIASI
-          ORDER KHUSUS RUKO ATAU BANGUNAN LAINNYA DENGAN LUASAN DI ATAS 250M2 HARGA BISA NEGO

Selasa, 18 Maret 2014

TEKNIS MERAKIT KERATON


Panduan Merangkai Keraton

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai panduan untuk pemasangan produk keramik beton (keraton) yang akan difungsikan sebagai pelat lantai dak.

Ø  Sebelum keraton dirangkai dalam satu rangkaian memanjang sebaiknya seluruh bagian dari blok keraton direndam terlebih dahulu ke dalam air hingga benar-benar jenuh air. Proses ini biasanya memerlukan waktu sekitar 15 menit


Ø  Setelah keraton jenuh air dapat segera dirangkai, atur keraton dalam posisi terbalik (bagian yang adalah lekukan dua buah diletakkan menghadap keatas - seperti contoh gambar) secara memanjang. Rangkaian keraton ini dapat diatur sepanjang maksimal 4 meter (rekomendasi ahli). Pastikan lokasi lantai tempat merangkai keraton harus datar dan rata, demi rangkaian keraton yang lurus dan baik.
Ø  Letakkan besi tulangan ukuran 8 atau 10 mm di bagian atas sebanyak 2 batang (kiri-kanan) dan ukuran 6 mm dibagian samping bawah sebanyak 2 batang (kiri-kanan) pada rangkaian keraton. Selanjutnya ikat kedua ujung rangkaian tersebut dengan kawat bendrat agar besi tulangan tersebut benar-benar lurus.
Ø  Siapkan adukan semen dengan komposisi 1 (semen) : 3 (pasir), atau dapat menggunakan semen instan (mortar) agar lebih baik. Adukan semen lalu diselimtukan pada setiap besi tulangan yang telah terangkai bersama keraton. Pada sisi sambungan antar keraton juga perlu di tutup rapat dengan adukan semen.
Ø  Selesai sudah satu rangkaian keraton telah terbentuk menjadi Keramik Komposit Beton.
Ø  Proses selanjutnya, diamkan rangkaian keraton minimal selama 5 hari agar dapat mencapai pengerasan maksimum. Jika menggunakan semen instan (mortar) rangkaian telah siap setelah 2 hari (berdasarkan pengalaman teknisi ahli). Selama didiamkan rangkaian keraton harus melalui proses curing (mempertahankan kondisi lembab dengan penyiraman air secara rutin dan merata).
Ø  Setelah rangkaian keraton siap, kemudian rangkaian dibalik dan siap untuk dinaikkan satu per satu pada rangkaian besi ring balok yang telah siap sebelumnya.  Rangkaian keraton dirapatkan sisi-sisinya satu dengan yang lainnya. Kaitkan ujung besi tulangan pada rangkaian besi ring balokJika bentangan lebih dari 4 meter, sebaiknya ditambahkan balok anak (balok gantung) untuk membantu perkuatannya.
Ø  Setelah semua rangkaian keraton disusun pada ring balok, lakukan penyiraman dengan air secara merata sebelum sisi-sisi antara rangkaian keraton diisi dengan adukan cor beton dengan komposisi (1 (semen) : 2 (koral/split) : 3 (pasir)). Sedangkan pada bagian atas permukaan rangkaian keraton dapat diplester semen saja setebal 1-3 cm jika diperlukan.
Ø  Dua atau tiga hari setelah pengecoran lantai kerja tersebut, maka lantai keramik pada bagian atas rangkaian keraton telah dapat dipasang. Begitu juga dengan pemasangan penggantung plafon atau pekerjaan listrik di bagian bawah lantai dak keraton yang dapat dikerjakan secara bersamaan. Untuk pemasangan plafon atau rangkaian listrik harus dipersiapkan sebelum pemasangan rangkaian keraton.
Ø  Lantai dak bangunan telah siap digunakan!
Dari uraian panduang pemasangan keraton diatas, nampak simpel dan mudah untuk dikerjakan. Akan tetapi jika dikerjakan oleh bukan tenaga ahli yang berpengalaman maka dapat berisiko pada :
v  Kesalahan teknis perangkaian,
v  Pemborosan material besi, semen dan sebagainya,
v  Banyak waktu yang terbuang (tenaga kerja tidak ahli masih trial n error),
v  Hingga yang paling parah dan berbahaya adalah terjadi kegagalan struktur karena teknis pemasangan yang salah.

Untuk menghindari risiko diatas sebaiknya proses pemasangan keraton ini diserahkan kepada ahlinya yang telah berpengalaman. SRIWIJAYA KERATON sebagai Supplier dan Aplikator produk Keraton yang telah ahli dan berpengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek bangunan yang menggunakan produk keraton untuk dak lantainya, SIAP MELAYANI ANDA!!!

Sabtu, 15 Maret 2014

KEUNGGULAN KERATON


Keunggulan Penggunaan Keramik Komposit Beton (KERATON)
Berikut ini akan diuraikan beberapa keunggulan penggunaan keraton sebagai dak lantai beton di bangunan kita :

1.  KEMAMPUAN MENAHAN BEBAN
Dengan sistem pemasangan yang tepat pemakaian Keraton yang dapat menahan beban hingga 750Kg/m2, kekuatannya relative sama dengan pelat lantai konvensional. Hasil ini telah melalui rangkaian ujicoba oleh Pusat Penelitian Teknologi Permukiman Badan Litbang Permukiman dan Prasarana Wilayah, Bandung. Peneliti Suwandojo Siddiq, DE Eng. (Peneliti senior di bidang Struktur-Bangunan dan Teknologi gempa).



2. PROSES PENGERJAAN CEPAT
Proses pengerjaannya lebih cepat dari pada proses pemasangan lantai dak beton konvensional. Untuk luasan yang sama, aplikasi penggunaan produk keraton lebih cepat dari proses pembuatan dak lantai konvensional. Dak keraton umumnya dapat selesai dikerjakan dalam 10 -14 hari kerja, sedangkan dak beton konvensional memerlukan waktu minimal selama 21 hari.

3. LEBIH HEMAT
Lebih hemat karena penghematan tenaga kerja dan waktu. Dengan proses pengerjaan yang cepat penggunaan produk keraton akan banyak menghemat waktu dan tenaga kerja (proses cepat waktu kerja tenaga kerja menjadi lebih sedikit). Selain itu aplikasi keraton dapat menghemat penggunaan material bangunan yang sifatnya tidak permanen.



4. LEBIH EFISIEN
Lebih efisien karena dapat dikerjakan secara bersamaan dengan perkerjaan yang lain di lantai bawah atau pun dibagian atasnya. Dengan tidak banyak menggunakan perancah/bekisting, proses pengerjaan pekerjaan pembangunan yang lain dapat segera dikerjakan tanpa ada penundaan pekerjaan karena proses pembuatan lantai dak yang belum selesai.

5. LEBIH MURAH
Lebih murah dibanding plat beton konvensional biasa. Secara teknis perhitungan biaya penggunaan keraton sebagai pelat lantai dak dapat menghemat biaya pembangunan suatu konstruksi bangunan. Keraton dapat menghemat penggunaan beton (semen), besi sebagai tulangan, tenaga kerja, dan kayu-kayu bekisting atau scaffolding.



6. LEBIH RINGAN
Lebih ringan sehingga mengurangi beban bangunan. Secara keseluruhan penggunaan keraton akan mengurangi bobot konstruksi, dimana bobot keraton lebih ringan dari dak konvensional. Dak keraton hanya berbobot 130 – 150 kg/m2 sedangkan dak beton konvensional minimal seberat 288 kg/m2 dengan ketebalan 12 cm. Keraton lebih ringan namun tetap kuat karena adanya rongga pada struktur keraton.

7.  LEBIH EFEKTIF
Penggunaan Keraton tidak banyak memerlukan Scafolding/kayu stagger ( penyangga cetakan pelat beton). Keraton dirakit  terlebih dahulu dibawah, setalah jadi rangkaian balok keraton kemudian dirakit (diikat) pada ringbalok. Rangkaian keraton tersebut tidak memerlukan cetakan seperti halnya dak konvensional.

8. PEREDAM SUARA & PANAS
Keraton dapat berfungsi sebagai peredam panas dan suara, karena ada struktur rongga udara. Tidak bocor, jika gunakan sebagai atap dengan teknis pemasangan yang baik.


9. BERNILAI SENI
Keraton bisa sebagai elemen estetika/artistic untuk lantai dibawahnya, jika tanpa di tutup plafon. Rangkaian keraton yang disusun rapi dan baik akan menimbulkan bentuk yang indah dan berciri khas pada bagian bawah (atap plafon untuk lantai dibawahnya)

Demikianlah beberapa keunggulan dari penggunaan produk keraton, semoga bermanfaat.

Senin, 24 Februari 2014

PONDASI SEBAGAI KUNCI


Konstruksi sebuah bangunan terdiri dari berbagai macam elemen, baik berupa struktur utama maupun non-struktur. Hal yang paling penting dari suatu rancang bangun konstruksi sebuah bangunan adalah pondasi. Pondasi bangunan memegang peranan penting untuk memastikan kekokohan bangunan yang dibangun. Sehingga bangunan tidak mengalami pons (penurunan kedalam tanah). Baik bangunan biasa, maupun bangunan bertingkat.

Saat ini kebutuhan akan bangunan bertingkat semakin tinggi di wilayah perkotaan. Seiring dengan bertambahnya kebutuhan akan hunian dan meningkatnya harga tanah. Bangunan bertingkat membutuhkan struktur pondasi yang lebih kuat dari pada bangunan tidak bertingkat. Umumnya pondasi yang digunakan untuk bangunan perumahan (baik rumah biasa maupun rumah toko/ruko) adalah pondasi lajur atau pondasi setempat.



Pada rumah/bangunan yang dibangun tidak bertingkat (tanpa tambahan lantai lagi) umumnya digunakan pondasi lajur. Pondasi lajur biasanya dibuat dari susunan batu kali yang diikat dengan pasangan semen. Dibeberapa wilayah yang tidak banyak sumber batu kali pondasi lajur ini digunakan batu bata yang di susun sedemikian rupa, misalnya di kota Palembang. Sedangkan untuk bangunan bertingkat (baik 2 lantai maupun 3 lantai), lebih di sarankan untuk menggunakan pondasi setempat. Hal ini dikarenakan pondasi lajur (batu kali/batubata) tidak memiliki kekuatan untuk menopang beban bangunan bertingkat.



Pondasi setempat umumnya dibuat dari rangkaian besi dan diisi dengan adukan beton (semen-pasir-kerikil). Pondasi setempat membutuhkan landasan pondasi yang keras dan lebar. Untuk lahan yang tidak keras misalnya bekas rawa, dibutuhkan rangkaian pondasi yang lebih panjang agar pondasi tidak amblas/turun. Biaya untuk membuat pondasi setempat lebih tinggi jika dibandingkan pondasi lajur. Saat ini banyak bangunan yang dibangun menggunakan kombinasi dari jenis pondasi ini, baik pondasi setempat maupun pondasi lajur.

Untuk bangunan bertingkat pemakaian pondasi setempat adalah wajib. Pondasi setempat lebih kuat untuk menahan beban dari bangunan bertingkat diatasnya. Struktur bangunan bertingkat yang memiliki beban yang lebih besar dari bangunan biasa. Komponen struktur dari bangunan bertingkat lebih banyak, misalnya bentuk penampang kolom/tiang yang lebih besar, keberadaan ringbalok lantai satu maupun lantai dua, pelat lantai dua, dinding dan elemen lain di lantai dua. Keberadaan beban yang sedemikian besar tersebut mutlak dibutuhkan pondasi yang kuat dan kokoh. Pondasi setempat dengan perhitungan pembetonan yang tepat adalah pilihan rasional.

Saat ini keberadaan bahan alternatif untuk pelat lantai beton pada konstruksi bangunan bertingkat menjadikan alternatif tersendiri bagi konsumen. Selama ini pelat lantai dua bangunan umumnya di buat dari beton dengan rangkaian besi yang banyak. Berkembangnya teknologi material bahan bangunan menciptakan bahan yang lebih ringan namun tetap kokoh dan kuat. Keramik Komposit Beton (KERATON) sebagai bahan alternatif pelat lantai yang paling direkomendasikan oleh para ahli. Karena sifat fleksibelnya dalam pemasangan dan efisiensi penggunakan material bahan bangunan menjadikan KERATON sebagai solusi untuk membuat pelat lantai bangunan bertingkat.


KERATON dengan segala keunggulan teknologinya menjadikan konstruksi bangunan bertingkat menjadi LEBIH MURAH, LEBIH CEPAT, LEBIH EFISIEN, RAMAH LINGKUNGAN, tetapi memiliki kemampuan yang SAMA KUAT dan kokohnya seperti halnya pelat lantai beton konvensional. Namun hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan KERATON adalah kebutuhan akan struktur pondasi yang kuat. Pondasi bangunan yang dirancang untuk menggunakan KERATON sebagai pelat lantai dua tetap harus di buat sama kokoh dan kuatnya seperti dak lantai konvensional. Tentu kekuatan struktur bangunan yang dibuat adalah hal utama. KERATON yang LEBIH RINGAN dari dak beton konvensional tidak menjadikan ALASAN untuk mengurangi kekuatan struktur pondasi.



Sekali lagi perlu diTEGASkan bahwasanya penggunaan lantai dak KERATON sebagai solusi pelat lantai yang LEBIH MURAH, LEBIH CEPAT, LEBIH EFISIEN, RAMAH LINGKUNGAN, tetapi memiliki kemampuan yang SAMA KUAT tetap memerlukan STRUKTUR PONDASI yang KUAT!!!!

Sabtu, 18 Januari 2014

SISTEM PENULANGAN DAK BETON


Dalam teknologi bangunan bertingkat dikenal  teknologi double slab dan one way slab. Double slab sudah  lazim  digunakan untuk bangunan bertingkat yang lebih dikenal dengan DAK KONVENSIONAL  yang menggunakan slab dua arah.Sedangkan ONE WAY SLAB, adalah slab satu arah yang aplikasinya sudah lazim digunakan pada bangunan jembatan maupun flyover,teknologi ini memakai system precast.



Di daratan Eropa, teknologi one way slab sudah berpuluh-puluh tahun dikembangkan untuk bangunan rumah bertingkat,baik rumah tinggal, ruko, rukan, rumah flat maupun apartemen,karena mempunyai kelebihan kelebihan seperti Lebih Ringan, Lebih Hemat,Lebih Praktis, Lebih Cepat dalam pelaksanaanya dan Ramah Lingkungan. Lebih ringan karena  one way slab bobotnya lebih ringan hampir 40 persen dari dak konvensional. Lebih hemat,teknologi ini memerlukan material lebih sedikit dari dak konvensional,misalnya pembesiannya hemat hampir 45 persen,menggunakan perancah atau bekisting yang tidak terlalu banyak, semen pasir yang relatif sedikit, belum lagi hanya membutuhkan tenaga kerja  yang tidak begitu banyak. Lebih praktis karena hanya di precast setelah itu baru digelar dan bertumpu pada ring balok. Lebih cepat dalam pelaksanaannya dibanding dak konvensional. One way slab dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan suara berisik dan tidak meninggalkan limbah.



Di Indonesia,teknologi one way slab mulai dikembangkan pada paruh pertama tahun 1980 an oleh para ahli teknik sipil Indonesia yang sedang  tugas belajar di daratan Eropa timur, mereka mengadopsinya dengan melakukan serangkaian penelitian sekembalinya ke tanah air.Setelah melakukan serangkaian penelitian di Pustekim, Departemen Pemukiman dan Prasana  di Bandung,mereka melanjutkannya dengan mesosialisasikan ke masyarakat luas, namun usaha keras mereka baru bisa diterima oleh masyarakat luas pada pertengahan 1990 an, berbarengan dengan melambungnya harga harga material bangunan.

Dalam perhitungan struktur yang sesuai dengan SK SNI T-15-1991-03 dikenal adanya penulangan pelat/dak lantai satu arah dan dua arah. Menurut Istimawan Dipohusodo (dalam bukunya Struktur Beton Bertulang) yang disebut penulangan satu arah adalah penulangan yang dipasang pada arah tegak lurus terhadap dukungan (balok) atau penulangan yang didukung pada dua tepi yang berhadapan sedemikian hingga lenturan timbul  hanya dalam satu arah, yaitu pada arah yang tegak lurus terhadap arah dukungan tepi. Karena itu pelat/dak lantai tersebut hanya didukung pada kedua sisinya.

Lazimnya penulangan satu arah dilakukan apabila perbandingan sisi panjang terhadap sisi pendek pelat lantai yang saling tegak lurus lebih besar dari 2. Untuk keramik komposit beton, tulangnya diambil pada sisi yang pendek. Bila ukuran pelat lantainya adalah 6  x 3 m, maka tulangnya diambil pada sisi arah tegak lurus sisi terpanjangnya. Dengan demikian keraton akan mempunyai bentang 3 m.


Sedangkan yang disebut dengan tulangan dua arah penulangan yang didukung oleh keempat sisi pelat/dak lantai beton. Lenturan yang akan timbul yaitu lenturan pada dua arah yang saling tegak lurus. Penulangan dua arah seperti lazimnya digunakan pada pembuatan dak beton konvensional.

Rabu, 15 Januari 2014

KERATON SEBAGAI SOLUSI




Latar Belakang adanya DAK BETON KERATON (Keramik Komposit Beton)

Sebagai negara berkembang pembangunan infrastruktur di Indonesia seakan tiada berhenti. Baik berupa gedung bertingkat, jalan, jembatan, dan terutama perumahan sebagai hunian. Kebutuhan hunian yang nyaman dan aman semakin tinggi terutama di wilayah perkotaan. Namun hal ini dibatasi oleh semakin terbatasnya lahan pemukiman yang tersedia dan diiringi tingginya harga tanah. Hal ini mendorong pertumbuhan bangunan bertingkat secara vertikal keatas di perkotaan

Akan tetapi masalah baru pun timbul. Kebutuhan akan bangunan bertingkat juga meningkatkan harga material bahan bangunan dan upah tukang pun menjadi semakin tinggi. Membangun bangunan vertikal mewajibkan untuk membuat sistem lantai beton yang baik. Lantai beton alias dak beton yang dibangun secara konvensional banyak memerlukan material non permanen seperti perancah/bekisting kayu dan cetakan beton yang juga terbuat dari kayu. Dak beton konvensional pun membutuhkan banyak material besi beton dalam jumlah besar. Selain itu keahlian tukang dalam merakit besi beton juga menentukan kekuatan struktur beton. Kedua hal inilah yang mengiringi mahalnya biaya membuat bangunan vertikal

Masalah tingginya biaya ini mendorong memunculkan teknologi dan material baru yang lebih efisien dan ekonomis. Kini  selain cara konvesional (cor beton dan kayu) telah ditemukan material baru sebagai alternatif  untuk membuat pelat lantai beton yaitu DAK BETON CEILING BRICK atau lebih dikenal di Indonesia sebagai DAK BETON KERATON ( KERAMIK KOMPOSIT BETON)

Bahan Bata Keraton

Keramik komposit beton atau keraton, sebenarnya merupakan pelat rusuk. Bentuk dan bahan pembuat keraton menyerupai balok bata, tetapi bagian tengahnya berlubang-lubang. Lubang ini bukanlah sembarang lubang, melainkan konstruksi yang sudah dihitung dengan tepat, sehingga membuat bahan ini kuat digunakan sebagai pelat lantai. Keramik ini mempunyai rongga yang diperhatikan secara seksama menyerupai huruf “V”. Bila sudah terpasang nanti, rongga “V” ini seakan-akan menumpu beban yang ada di atasnya. Untuk membuat plat keraton ini dirangkai dan direkatkan dengan beton. Keraton yang baik adalah campuran tanah liat yang dipanasi sampai diatas 1000 derajat celcius.

Keberadaan lubang atau rongga ternyata dapat mengurangi berat keraton dibanding beton masif konvesional. Untuk memperkuat strukturnya, keraton juga diberi tulangan baja yang diletakkan di keempat sisinya dan kemudian dicor dengan beton. Pemberian tulang dilakukan dengan penulangan searah (one way slab). Ini karena tulangan hanya dikaitkan dengan dua balok yang berhadapan. Selain itu, penggunaan keraton juga dapat menghemat besi beton hingga 70%. Dengan demikian konstruksi keraton merupakan struktur pelat lantai bangunan bertingkat yang efisien, praktis dan ekonomis.

Asal Mula DAK BETON KERATON

Bahan material ini lahir atas kerjasama beberapa Negara di Eropa (Jerman dan Belanda) sekitar seratus tahun yang lalu. Kemudian teknologi material ini dibawa ke Indonesia melalui proyek bantuan teknis pembangunan industri bahan bangunan yang diawasi oleh UNIDO/UNDP (PBB Project INS/74/034). Pada proyek penelitian yang berlangsung sekitar tahun 1977, bahan material ini diteliti penggunaannya pada sebuah rumah contoh di Puslitbangkim Cipta Karya Pekerjaan Umum 



Aplikasi material pada penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari Ir. Emon Sulaiman (Alm) dan Nasan Subagia. Kemudian dikembangkan lagi dengan modifikasi modem oleh Ir. Judadi dan Dipl.Ing Yudiro pada tahun 1984. Setelah itu pada tahun 1990 dikembangkan lagi modifikasinya oleh Ir. Bambang Mursodo 

Keuntungan menggunakan Dak Keraton (Keramik Komposit Beton)

1. Kekuatannya Sama
Kekuatan dak beton keraton sama dengan kekuatan dak beton konvensional. Melalui serangkaian uji coba di laboratorium terhadap rangkaian dak keraton yang telah terpasang dengan baik dan benar, para ahli melakukan uji tekan pada rangkaian keraton. Hasilnya keraton mampu menahan uji tekan dengan beban hingga 500 kg/m2. Hasil ini sesuai dengan hasil Loading Test-II No.LB/BPPPU/001-12/IX/9906.09.99. Hasil uji ini hampir sama dengan kekuatan tekan pada dak beton konvensional. Tetapi hal PENTING yang HARUS diperhatikan adalah kekuatan struktur pondasi bangunan untuk dak keraton adalah sama dengan dak konvensional. Penggunaan dak keraton adalah sebagai solusi untuk membuat lantai dak, bukan untuk mengakali kekuatan struktur pondasi. STRUKTUR PONDASI BANGUNAN YANG KUAT ADALAH WAJIB.

2. Bobotnya Lebih Ringan
Bobot dak lantai beton Keraton lebih ringan yaitu sekitar 130-150 kg/m2 dibandingkan dengan dak beton konvensional yang sekitar 288 kg/m2. Ini karena Keraton memiliki rongga didalamnya dan material pembentuknya adalah tanah liat. Bobot yang ringan ini menyebabkan beban strukur yang didukung oleh kolom bisa dihemat. Selain itu, menurut Ir. Bambang Mursodo, keuntungan bobot yang ringan akan memperkecil gaya gempa yang diterima oleh stuktur bangunan.

3. Lebih Ekonomis
 Biaya untuk membangun lantai dak beton keraton lebih murah dan ekonomis dibandingkan dengan beton konvensional. Dak beton konvensional dibentuk dari pasir, batu (split atau koral) dan semen kemudian diberi tulangan baja. Bila menggunakan keraton, maka pemakaian beton dapat dihemat hingga 60%. Ini karena pengecoran beton hanya dilakukan pada lapisan diatas keraton (setebal 1-3cm) dan celah antara satu keraton dengan keraton lainnya. Tulangan baja yang digunakannya pun juga lebih sedikit karena menggunakan sistem tulangan searah (one way slab).

4. Lebih Cepat
Bila menggunakan beton konvensional, plat/dak lantai harus diberi bekisting/perancah untuk menahan cetakannya. Membuat bekisting dan cetakan beton yang presisi juga memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sedangkan dengan dak keraton anda tidak perlu menggunakan cetakan dan bekisting dalam jumlah yang banyak. Bekisting hanya diletakkan pada ujung tumpuan balok. Karena keuntungan ini, anda dapat membuat plat/dak beton tanpa harus membongkar atap rumah keseluruhan terlebih dahulu. Tidak hanya itu, bila rumah anda dibangun dari awal dengan menggunakan bekisting yang minim, pekerjaan finishing di lantai bawah dapat segera diselesaikan tanpa harus menunggu selesainya pembuatan plat/dak beton di atasnya. Dak konvensional juga harus menunggu selama minimal tiga minggu untuk memastikan beton yang dibuat telah ‘jadi’. Berbeda dengan Dak Keraton yang hanya butuh maksimal dua minggu, satu minggu saat keraton dirakit dan satu minggu setelah membuat topping plesteran semen diatas keraton yang telah terpasang diatas.

5. Isolator
Rongga didalam bata keraton ini juga memberikan keuntungan tambahan yaitu dapat meredam panas dan bunyi karena berfungsi sebagai isolator. Rongga-rongga tersebut memang dirancang secara khusus dan seragam. Keberadaan rongga ini diukur dan dibentuk oleh para ahli perancang keraton, sehingga bukanlah bentuk yang dibuat secara sembarangan.

Dengan beragam keuntungan yang akan menghemat anggaran membangun atau merenovasi rumah bertingkat, keraton dapat digunakan sebagai bahan material alternatif untuk membuat lantai dak yang MURAH-MUDAH-CEPAT-EFISIEN-SAMA KUATNYA

Rabu, 08 Januari 2014

TEKNIS MEMBUAT DAK BETON DENGAN CEPAT DAN TEPAT



Untuk menambah luas lantai secara vertikal, Anda membutuhkan pelat lantai atau dikenal sebagai dak. Pembuatan dak dapat dilakukan dengan metode konvesional, yaitu menggunakan cor beton dan metode pabrikasi. Ingin tahu bagaimana tahapannya?
Namun, sebelum mengedak, Anda perlu mengetahui luasan pelat lantai yang akan dicor. Bila luasan lebih dari 3 meter x 3 meter, Anda dapat menggunakan balok anak. Pelat lantai yang menggunakan balok anak ketebalan cornya minimal 12 sentimeter, yang bukan ketebalannya 15 sentimeter.
Komposisi beton
Setelah mengetahui luasan pelat lantai, ketahui pula komposisi beton. Pemakaian beton sendiri dimaksudkan untuk pekerjaan struktural dan nonstruktural. Untuk pekerjaan nonstruktural, misalnya, beton mutu B0, volume pasir, kerikil atau batu pecahannya jangan sampai melampaui takaran 8:1.
Sementara itu, untuk struktural biasanya memakai beton mutu B1 dan K125 dengan campuran semen, pasir dan split berkomposisi 1:2:3. Contohnya, jika semen 50 kilogram, maka pasir 100 kilogram, dan split 150 kilogram. Setelah itu, biasanya campuran ditambah pengeras beton sesuai aturan pada kemasan.
Rasio air terhadap semen biasanya 10 – 20 persen, dihitung berdasarkan berat semen yang dipakai. Kelebihan air pada campuran dapat mengakibatkan retak-retak di dalam beton setelah kering.
Air yang tidak ikut bereaksi menguap akan membentuk pori-pori. Hal ini akan mempengaruhi kekuatan beton yang dihasilkan. Ini juga menjadi salah satu alasan, bahwa pengecoran tidak boleh dilakukan ketika hujan, kecuali tempat pengecoran terlindung dari air.
Pengadukan
Proses selanjutnya adalah pencampuran bahan-bahan dasar beton. Pada saat pencampuran, usahakan agar Anda mengaduk sampai adukan bersifat homogen, yakni warna merata, tidak terlalu cair atau kental, serta tidak muncul segregasi atau buti-butir terpisah. Pengadukan kurang homogen akan menghasilkan beton dengan kualitas kurang baik.
Untuk mengaduk, bisa dilakukan secara manual atau dengan mesin. Sedangkan untuk proses pengecoran, harus dilakukan dalam waktu 1 hari. Apabila seluruh pekerjaan pembetonan manual, maka tenaga tukang yang tersedia harus mencukupi supaya pekerjaan selesai dalam sehari. Ilustrasinya, jika Anda menggunakan rasio jumlah tukang dan volume pekerjaan, maka standarnya 0,5 meter kubik per orang.
Untuk lantai 10 meter kubik, maka dibutuhkan 20 tukang. Agar efisien, pekerjaan pembetonan bisa dikompilasi dengan mesin.
Pengecoran

Sebelum menuangkan adukan beton, bekisting perlu lebih dulu dibuat kemudian lakukan pembesian. Pembesian elemen struktur seperti kolom, balok, pelat saling mengikat sehingga menjadi kesatuan rangkaian. Agar jalinan semakin kaku maka semua elemen tersebut dicor bersamaan dalam waktu cepat.
Pada proses bekisting, biasanya sisi papan berhadapan dengan adukan beton yang diolesi minyak atau oli. Tujuannya agar setelah kering, pencetaknya tidak melekat pada beton.

Adonan semen jangan dibiarkan terlalu lama di tempat pengadukan karena dapat mengeras. Setelah dituang, cor beton akan cepat mengeras, cara menyiasatinya setelah pengecoran beton disiram dengan air bersih sedikit demi sedikit setiap hari selama 14 hari (proses curing beton). Hasil optimalnya, Anda bisa menunggu cetakan beton hingga 3 minggu atau 21 hari.
Sumber : Tabloid Rumah